Langsung ke konten utama

ISD - IPTEK dan Perekonomian




BAB 1 PENDAHULUAN
Kata Pengantar
Desain Interior dan arsitektur adalah disiplin ilmu yang menuntut keterlibatan estetika, ide, kreativitas dan teknologi serta informasi. Dalam era globalisasi, persaingan antar desainer dan antar arsitek salah satunya di Bali sangat ketat. Persaingan tersebut  baik untuk persaingan kualitas, royalitas, dan kreativitas serta bersaing secara bebas mencari relasi untuk dijadikan tandem proyek. Pangsa pasar para desiner dan arsitek yakni para pengguna jasa atau klien pada umumnya dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan masyarakat lokal sampai ekspatriat.
Persaingan bebas menimbulkan dampak  bahwasannya para desainer dan arsitek bebas atau terbuka pada setiap Negara untuk menjadi tenaga kerja di Negara lain.Di Indonesia pada umumnya, desainer dan arsitek yang hadir dalam bentuk fisik (hadir sebagai manusia desainer atau arsitek) maupun virtual (hadir melalui komunikasi internet). Sedangkan dalam hal kualitas, desainer dan arsitek yang baik merupakan tututan  bagi karya-karya desainer dan arsitek saat ini yang berlomba untuk memperlihatkan estetika, fungsi, teknologi dan seni.
Desain interior dan arsitektur dalam proses  perancangannya di era globalisasi mengalami suatu perubahan yang dipengaruhi  perkembangan teknologi yang salah satunya diwakili oleh komputer, dengan komputer yang disertai perangkat keras dan lunak membuat kemajuan dalam bidang perwujudan rancang desain, semakin cepat dan efesien. Diketahui komputer adalah hasil kemajuan  peradaban manusia dan ditemukan melalui proses yang sangat lama. Komputer dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk hidup lebih sejahtra. Komputer dirancang untuk memecahkan masalah dalam kehidupan manusia. Untuk itu desain interior dan arsitektur, seiring semakin pesatnya pembangunan yang membutuhkan perancangan, maka waktu yang dibutuhkan semakin sempit. Berangkat dari hal tersebut penulis tertarik akan fenomena yang terjadi di era globalisai ini yakni, bagaimana implementasi teknologi dan informasi pada bidang desain interior dan arsitektur di era Globalisasi?. Masalah penulisan ini dibatasi pada teknologi dan informasi dewasa ini yang mempengaruhi perancangan desain interior dan arsitektur. Tujuan penulisan ini adalah; secara umum memahami hal-hal yang  berkaitan dengan teknologi dan informasi pada era globalisasi dalam bidang Arsitektur
Rumusan Masalah
1.    Bagaimana peranan IPTEK dalam bidang Arsitektur?
2.    Bagaimana implementasi perkembangan IPTEK dalam bidang Arsitektur?
3.    Apa manfaat perkembangan IPTEK pada arsitek?










BAB 2 PEMBAHASAN
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang Arsitektur
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Teknologi, di pihak lain, adalah aplikasi dari prinsip-prinsip keilmuan, sehingga menghasilkan sesuatu yang berarti bagi kehidupan manusia. Aplikasi prinsip-prinsip ini dapat dalam lapangan teknik maupun sosial. (supriadi, 1994;116).
            Terkait teknologi, komputer dalam dunia desain dan arsitektur telah dimulai sejak komputer ditemukan. Bentuk keterlibatan itu tentu tidak sama dengan yang kita pikirkan saat ini. komputer generasi terkini menghasilkan gambar-gambar yang sangat realistis, itu seolah-olah menjadi bukti dominan keterlibatan komputer dalam desain interior dan arsitektur. Sedangkan komputer generasi terdahulunya, pertama kali komputer terlibat dalam desain arsitektur dalam bentuk bantuan menghitung konstruksi, biaya dan semacamnya.
Proses desain dan arsitektur memanfaatkan komputer sejalan dengan perkembangan kemampuan komputer. Saat komputer generasi baru mampu melakukan perhitungan berat seperti yang diperlukan pada proses render arsitektur 3D, maka dunia desain interior dan arsitektur menanggapi dengan optimis dan ketertarikan yang tinggi. Dari hal tersebut gambar-gambar presentasi desain interior dan arsitektur nyaris tidak dapat dibedakan dengan kondisi nyata.
            Jika kita memakai proses desain yang paling sederhana, yang telah dipakai oleh para arsitek sejak ratusan tahun yang lalu, maka terlihat bahwa komputer dapat berperan di tahap mana saja.
            Proses tersebut meliputi : analisis masalah, sintesis pemecahan masalah, evaluasi dan mengkomunikasikan tahapan-tahapan tersebut. Seberapa jauh peran tersebut akan tergantung dari ke dua pihak, yaitu kreativitas arsitek dan kemajuan teknologi komputer (digital) (Satwiko, 2010; 11).
            Dikaitkan dengan kedudukan seni dalam era globalisasi, pada buku persoalan-persoalan dasar estetika karangan Marcia Muelder Eaton diuraikan, Weitz percaya bahwa sifat kreatif seni tidak butuh untuk didefinisikan:”yang paling jauh dari petualangan seni adalah perubahannya yang terus berlangsung dan kreasi barunya menjadikannya tidak mungkin secara logis menjamin suatu perangkat ciri yang dapat didefinisikan” (Muelder, 2010:10).
Untuk itu kreatif seni bisa juga dikaitkan dengan kreativitas desain dan arsitektur yang butuh sebuah perubahan dengan seiring teknologi dan informasi yang berkembang.
            Implementasi perkembangan teknologi informasi memberi dampak pada perancangan arsitektur melalui beragam aspek seperti:
1.    Penyebaran informasi langsung (real time) melalui internet; hanya dengan beberapa ‘klik’ pada mouse seseorang dapat berselancar di internet, menemukan dan melihat gaya-gaya arsitektur terbaru dari seluruh bagian dunia. Ini menyebabkan perancangan arsitektur menjadi mendunia (global).
2.    Menawarkan kemampuan baru dalam mengembangkan bentuk-bentuk geometri yang rumit; komputer-komputer baru yang sangat kuat menjadikan bentuk-bentuk bangunan yang secara geometris sulit menjadi lebih mudah dibuat.
3.    Menawarkan kemampuan baru dalam menghitung aspek-aspek kuantitatif perancangan (environmental, konstruksi, dll)
4.    Kebutuhan dunia akan arsitektur yang ramah lingkungan telah mendorong para arsitek merancang bangunan-bangunan yang lebih ramah lingkungan, hemat energy, dll. Computer menjadikan tugas yang rumit bila dikerjakan secara manual menjadi jauh lebih mudah, presisi, akurat, cepat dan menyenangkan (2010; 48)
Satwiko dalam buku arsitektur digital menyebutkan, bila dibuat garis besar, pemanfaatan teknologi informasi pada kerja arsitek dapat ditemui pada aktivitas berikut (bukan merupakan urutan baku);
1.    Komunikasi (surat menyurat, konsultasi, baik tertulis maupun tergambar dengan sarana manual maupun electronic mail),
2.    Pencarian Data (iklim, topografi, jaringan transportasi, jaringan utilitas, sebaran penduduk, peraturan daerah, produk bahan, hasil penelitian, dll.),
3.    Pembuatan Sketsa Awal (gagasan awal untuk diskusi dengan klien maupun tim perencana baik secara 2D, 3D, animasi maupun virtual reality),
4.    Perhitungan-perhitungan (konstruksi, biaya, fisika bangunan, utilitas, energy, pencemaran)
5.    Pengembangan Desain (menuju ke karya desain yang lebih terpadu dalam bentuk animasi maupun virtual reality yang dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dengan teknik morphing),
6.    Pengenalan Pemanfaatan Teknologi Baru dalam Bangunan (solar energy, intelligent/smart buildings),
7.    Presentasi (penyajian produk desain akhir),
8.    Pembuatan gambar kerja, dan
9.    Pengarsipan Karya Desain (menyimpan karya desain secara sistematis dan aman untuk dipergunakan di lain waktu).
Karena kedudukan teknis desain interior dan arsitektur hampir sama, maka dalam pemaparan tersebut diatas, implementasi teknologi dan informasi jika diterapkan dalam bidang desain interior dan arsitek di era globalisasi adalah sebagai berikut:
1.    Komunikasi
Dalam hal komunikasi, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek dalam membahas perancangannya dengan klien menggunakan media surat, wesel dengan jasa kantor pos atau dari orang ke orang dan telephone. Kini desainer dan arsitek secara cepat dan efesiennya menggunakan layanan internet, media social network, handphone, telephone dan lain-lain, terkecuali beberapa diantaranya untuk dokumen hard copy berupa gambar jilid dan presentasi tetap melalui jasa pengiriman dari orang ke orang dan jasa kantor pos.
2.    Pencarian Data.
Dalam hal Pencarian Data, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek, mengumpulkan data lebih memanfaatkan catatan tangan dan menggali informasi pada pilihan sumber tertentu, kini melalui komputer dan virtual berupa internet pencarian data dapat diakses secara mudah dan cepat dengan banyak informasi yang mendukung mengenai data yang digali.
3.    Pembuatan Sketsa Awal (gagasan awal untuk diskusi dengan klien maupun tim perencana baik secara 2D, 3D, animasi maupun virtual reality),
Dalam hal pembuatan sketsa awal, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek, dalam membuat konsep menggunakan sketsa tangan, dan visualisasi warna menggunakan, pencil warna, spidol, cat air, cat minyak, sedangkan era sekarang pembuatan sketsa bukan saja manual akan tetapi bisa melalui media smart phone, net book dan computer serta berbagai pengolahan data dengan software-software yang berkaitan dengan desain interior. Divisualisasikan melalui olahan render, salah satunya yakni software 3D Max.
4.    Perhitungan-perhitungan (konstruksi, biaya, fisika bangunan, utilitas, energy, pencemaran)
Dalam hal perhitungan-perhitungan, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek, perhitungan biaya bisa menggunakan mesin hitung, kini ada beberapa mesin hitung yang bias diadopsi dari software-sofware terkait beitupun juga perhitungan konstruksi.

5.    Pengembangan Desain (menuju ke karya desain yang lebih terpadu dalam bentuk animasi maupun virtual reality yang dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dengan teknik morphing),
Dalam pengembangan desain, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek, dalam pengembangan desain bisa saja menggunakan sketsa dan gambar dengan bantuan meja gambar teknik, kini diera sekarang lebih terpadunya menggunakan sketsa, gambar kerja dengan bantuan komputer dengan software Auto Cad, 3D Max, Sketchup, dengan file berupa soft copy dan hard copy berupa hasil print. Pada proyek besar kini animasi juga dilibatkan untuk lebih terpadunya keseluruhan pengembangan desain yang ingin dipresentasikan.
6.    Pengenalan Pemanfaatan Teknologi Baru dalam Bangunan (solar energy, intelligent/smart buildings),
Dalam pemanfaatan teknologi baru, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek, dalam pemanfaatan teknologi sebelum isu mengenai global warming, masih focus terhadap hal-hal yang bersifat eksplotasi material bangunan, kini dengan isu-isu mengenai konsep green design, para desainer dan arsitek sudah mulai memikirkan teknologi baru, contohnya pemanfaatan sinar matahari dan diolah sebagai energi, sehingga dalam perwujudan desain harus mempertimbangkan penyelamatan lingkungan.
7.    Presentasi (penyajian produk desain akhir),
Dalam Presentasi, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek dalam mempresentasikan desain masih berupa media yang didukung keterampilan tangan atau manual, kini dengan komputer berupa software auto cad, 3D Max, sketchup,3D Maya, dan virtual pendukung lainnya, presentasi dapat lebih mudah menerjemahkan maksud desainer/arsitek ataupun menerjemahkan keinginan klien, akurasi gambar lebih tepat dan visualisai lebih nyata. Sehingga bagi klien yang sedikit awam tidak kebingungan untuk mengerti presentasi desain yang disajikan.
8.    Pembuatan gambar kerja
Dalam pembuatan gambar kerja, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek membuat gambar kerja dengan bantuan meja gambar teknik, sedangkan kini meja gambar teknik sedikit-demi sedikit mulai ditinggalkan diganti dengan software autocad pada komputer untuk mendapatkan akurasi dan kecepatan penyelesaian gambar kerja. Akan tetapi pembuatan gambar kerja dalam hal perkuliahan masih dimanfaatkan pada mahasiswa semester-semester kecil sebagai latihan tangan dalam mengolah ketegasan garis mahasiswa.
9.    Pengarsipan Karya Desain (menyimpan karya desain secara sistematis dan aman untuk dipergunakan di lain waktu).
Dalam pengarsipan karya desain, Penulis menganalisa, dibandingkan dahulu dengan era sekarang adalah: dahulu para desainer dan arsitek sebelum ada komputer generasi baru yang bisa menjalankan software menggambar, arsip-arsip disimpan pada rack dan almari simpan, kini pengarsipan secara sistematis bias disimpan di komputer pada folder-folder berupa soft copy dan internet melalui email, arsip-arsip dalam bentuk Hard copy juga masih dibutuhkan, sebagai bagian dari portfolio. File-file di komputer dikatakan aman apabila juga di transfer datanya pada cd/dvd untuk antisipasi kerusakan dari komputer.
Dalam kegiatan pendidikan desain interior, penulis menelisik keuntungan teknologi digital memiliki persamaan dengan keuntungan teknologi digital bagi pendidikan arsitektur.
Dalam buku arsitektur digital oleh Satwiko diuraikan keuntungan teknologi digital bagi pendidikan arsitektur antara lain:
1.    Pembelajaran lebih efektif dan efisien
2.    Presentasi lebih nyata
3.    Komputasi lebih mudah, cepat dan menarik
4.    Informasi berlimpah
5.    Komunikasi antara dosen dan mahasiswa tidak tergantung tempat dan waktu
6.    Menekan biaya untuk pengadaan peralatan lab fisik yang mahal
7.    Menekan biaya untuk pengadaan buku-buku referensi impor yang mahal ( Satwiko, 2010 : 49)
Teknologi digital banyak menawarkan keuntungan,
1.    Komputer adalah perangkat yang multiguna, untuk mendukung proses belajar (membuat catatan, menggambar, memproses data, dll.), bermain dan berkreasi.
2.    Sebagai studio multimedia: untuk menggambar teknis 2D dan 3D. membuat presentasi animasi, membuat gambar seni, membuat movie atau virtual reality agar presentasi lebih jelas dan menarik.
3.    Sebagai Lab virtual: membuat simulasi fisika bangunan, energy, struktur, dll. Dengan lebih mudah, murah, cepat, akurat, presisi, sehingga rancangan lebih bertanggung jawab. Selain itu karena banyak pekerjaan yang dapat ditangani lebih cepat dengan teknologi digital, tenaga dapat dicurahkan untuk pengembangan filosofi desain.
4.    Sebagai perpustakaan dan sumber informasi tak terbatas: dengan memiliki akses ke internet, tersedia berlimpah informasi jurnal, hasil-hasil penelitian, produk industri terbaru, diskusi tentang arsitektur, dll. ( Satwiko, 2010 : 50)
Software yang digunakan dalam bidang arsitektur antara lain:
1.    AutoCAD. Perangkat lunak computer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk.
2.    3d Studio Max. Sering digunakan sebagai software animasi, baik animasi arsitektur maupun grafis seperti animasi film.
3.    Revit Arsitektur. Software ini merupakan software gabungan dari AutoCAD dan 3dMax, karena produk ini bias membuat tampilan 2D dan 3D secara bersamaan.
4.    ArchiCad. Software ini memiliki kesamaan sistem dengan revit, namun untuk masalah rendering sistem masih jauh berbeda dengan revit. Lebih banyak digunakan dibeberapa konsultan diindonesia karena dari segi dimensional telah sesuai dengan standar dimensi di Indonesia.
5.    Google SketchUp. Google SketchUp memiliki fasilitas gudang gambar 3d yang menyediakan beberapa library desian 3D yang berasal dari pengguna Google SketchUp lain di seluruh dunia.

Hubungan IPTEK dengan kemajuan pembangunan nasional
Usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global merupakan pengertian dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah, artinya pembangunan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. adapun pembangunan nasional bersifat batiniah, artinya pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan dan sebagainya. Pembangunan nasional harus mencangkup kedua sifat tersebut yang dilakukan secara selaras, serasi dan seimbang.

Hubungan IPTEK dengan kemajuan pembangunan nasional sangat erat, karena dalam kehidupan Sehari-hari tanpa disadari untuk beraktifitas melakukan pekerjaan sehari-hari mulai pagi dari rumah kesekolah dan kembali kerumah, banyak menggunakan IPTEK. Seseorang menyatakan bahwa manusia sudah menggunakan teknologi seja zaman dahulu kala, seperti memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah sebagai teknologi sederhana.

Teknologi kini telah menyebar dalam kehidupan manusia, bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah sumber daya alam yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Namun, dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.

Dalam hubungan IPTEK dengan kemajuan pembangunan nasional mempunyai dampak tersendiri, seperti dampak IPTEK di kehidupan manusia terdapat dampak positif seperti penemuan-penemuan barang baru. Namun disamping keuntungan-keuntungan yang diperoleh, ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

Dampak positif IPTEK dalam bidang sosial dan budaya seperti meningkatnya rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia. Meskipun demikian kemajuan IPTEK akan berpengaruh negatif pada aspek budaya. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.

IPTEK dalam bidang Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, seperti munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan, dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya penyampai materi atau sumber ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan, misalnya penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal




BAB 3 KESIMPULAN
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, dan desain perabot.
Usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global merupakan pengertian dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah, artinya pembangunan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. adapun pembangunan nasional bersifat batiniah, artinya pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan dan sebagainya. Pembangunan nasional harus mencangkup kedua sifat tersebut yang dilakukan secara selaras, serasi dan seimbang.






DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keindahan manusia 'sang penari gandrung'

Tarian Gandrung adalah  seni pertunjukan tarian yang asalnya dari Banyuwangi Jawa Timur. Tarian ini merupakan perwujudan dari rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan alunan musik khas ini terkenal di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Dikarenakan tarian gandrung yang sangat terkenal, maka secara langsung telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut. Tak heran bila membayangkan kota Bayuwangi, maka yang terlintas dari pikiran kita adalah sebuah tarian gandrung yang diperankan oleh perempuan-perempuan cantik yang sangat lihai menarikan tarian tersebut. Jika kita pergi ke kota Bayuwangi, maka kita akan sering melihat patung-patung penari gandrung yang sudah menjadi 'icon' kota ini. Tarian yang diiringi dengan musik ini dimainkan oleh seorang penari wanita yang sudah profesional yang menari bersama tamu, terutama pria secara berpasangan. Iringan musik ini merupakan khas perpaduan budaya Jawa dan ...

Menghilangkan pikiran yang sedang gelisah

Hidup ini tidak selamanya kita mendapatkan apa yang kita inginkan, terkadang hasil hasil berbanding terbalik dengan harapan walaupun kita sudah bekerja semaksimal mungkin. Tak jarang banyak orang yang gelisah dengan apa yang didapatinya tak sesuai dengan harapannya. lantas bagaimana caranya menghilangkan rasa gelisah? 1.  kenali dulu apa penyebab dari rasa gelisah ini. Mulai pikirkan apa yang mendasari sehingga rasa gelisah ini muncul, Karena biasanya ini gelisah itu muncul karena ada beban pikiran dalam diri kita sendiri. Beban pikiran ini bisa berbagai macam yang akhirnya memicu takut sakit, takut mati, dan  takut yang lain . Memang diakui tidak mudah untuk menganalisa diri sendiri karena kita jadi cenderung tidak netral 2. Lepaskan semua ketakutan dan semua masalah. tidak mudah untuk mengaplikasikan kalimat ini. Namun yang harus dilakukan oleh orang ini yaitu: - menghentikan sejenak kegiatan - duduk relaks - tonton film tv yang menghibur seperti ko...

Secuil 'harapan' mahasiswa baru arsitektur

Jurusan Arsitektur. Jurusan anak-anak pintar. Jurusan papan atas. Jurusan yang disegani. Jurusan menyeramkan. Biasanya itulah yang ada dibenak setiap orang ketika membayangkan jurusan arsitektur selain dari jago gambarnya. Suatu saat ada dua orang teman lama bertemu, lalu yang satu bertanya "wey, kuliah jurusan apa lu?". Dijawablah "jurusan arsitektur nih gue". Kemudian apa reaksi si penanya tadi, dia bakal bilang "widiiiih, jago gambar pasti nih". Ini yang terbayangkan dari anak arsitektur yaitu bisa menggambar. Anak asritektur memang sangat terkenal jago gambarnya  guys.  Tapi benarkah? kata siapa? Jawabannya adalah belum tentu benar. Mengapa demikian? karena tidak semua anak arsitektur mempunya basic jago gambar. Malahan tidak bisa menggambar sama sekali. Ga percaya? inilah salahsatu mengapa Anda sulit untuk memutuskan untuk memilih jurusan arsitektur, hanya karena tidak bisa menggambar saja Anda tidak jadi memilih jurusan ini. Sebagai contoh aja sa...