ISTANBUL
Istanbul ,yang dalam sejarah juga dikenal sebagai Konstantinopel dan Bizantium, adalah kota terpadat
di Turki yang menjadi pusat
perekonomian, budaya, dan sejarah negara tersebut. Istanbul merupakan kota lintas benua di Eurasia yang membentang
melintasi Selat Bosporus di antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan
dan sejarahnya terletak di sisi Eropa, sementara sekitar
sepertiga penduduknya tinggal di sisi Asia.
Kota ini merupakan pusat pemerintahan dari
Munisipalitas Metropolitan Istanbul (berbatasan dengan Provinsi Istanbul); keduanya
memiliki keseluruhan populasi sekitar 14 juta penduduk. Istanbul merupakan
salah satu kota yang
paling padat penduduknya di dunia,
menempati peringkat 6 terbesar di dunia menurut populasi dalam batas kota, dan
merupakan kota terbesar di Eropa.
Istanbul terletak di Turki barat laut di dalam Kawasan
Marmara dengan luas wilayah keseluruhan 5.343 kilometer
persegi. Selat Bosporus, yang menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam,
membagi kota ini menjadi sisi Eropa, Thrakia—meliputi
pusat-pusat ekonomi dan bersejarah—dan sisi Asia, Anatolia.
Kota ini dibagi-bagi lagi oleh Tanduk Emas,
suatu pelabuhan alami yang membatasi semenanjung di mana dahulu Bizantium dan
Konstantinopel didirikan. Pertemuan Laut Marmara, Selat Bosporus, dan Tanduk
Emas di jantung Istanbul masa kini telah menangkal berbagai pasukan penyerang
selama ribuan tahun dan tetap menjadi suatu ciri khas lanskap kota ini.
Mengikuti model Roma, semenanjung bersejarah Istanbul
konon dicirikan dengan tujuh bukit, di mana di atasnya
masing-masing terdapat masjid kekaisaran. Sisi paling timur dari bukit-bukit
ini adalah situs Istana Topkapı di Sarayburnu. Di
atas sisi berlawanan dari Tanduk Emas terdapat bukit lainnya yang berbentuk
kerucut di mana distrik Beyoğlu modern terletak. Karena topografinya,
bangunan-bangunan di Beyoğlu pernah dibangun dengan bantuan dinding-dinding
penahan yang bertingkat, dan jalanan ditata dalam bentuk anak-anak
tangga. Üsküdar di sisi Asia memperlihatkan karakteristik
perbukitan yang sama, datarannya berangsur-angsur menurun ke pantai Bosporus,
tetapi lanskap di
Şemsipaşa dan Ayazma lebih curam, mirip seperti suatu tanjung kecil.
Titik tertinggi di Istanbul adalah Bukit Çamlıca, dengan ketinggian 288 meter.
Bagian
utara Istanbul rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pantai selatan;
beberapa lokasi melebihi 200 meter, dan beberapa pantai memiliki tebing-tebing
curam yang menyerupai fyord, terutama di sekitar ujung utara Selat Bosporus yang
terbuka terhadap Laut Hitam.
Istanbul terletak di dekat Patahan Anatolia Utara, berdekatan dengan
perbatasan Lempeng Eurasia dan Afrika.
Zona patahan ini, dari Anatolia sampai Laut Marmara, bertanggung jawab atas
beberapa gempa bumi yang mematikan sepanjang sejarah kota tersebut. Di antara
peristiwa seismik yang paling merusak ini adalah gempa tahun 1509, yang
menyebabkan tsunami yang
menghancurkan dinding-dinding kota tersebut dan membunuh lebih dari 10.000
orang. Belakangan ini suatu gempa pada tahun 1999 yang
berpusat di dekat İzmit menyebabkan 18.000 orang meninggal dunia, termasuk
1.000 orang di pinggiran kota Istanbul. Penduduk Istanbul tetap khawatir bahwa
suatu peristiwa seismik yang lebih dahsyat mungkin saja terjadi di kota ini
dalam waktu dekat, sebab ribuan stuktur yang baru dibangun untuk menampung
pesatnya peningkatan populasi Istanbul mungkin tidak dibangun dengan konstruksi
yang baik.[94] Para seismolog menyampaikan
adanya risiko sebesar lebih dari 60 persen bahwa suatu gempa bumi berkekuatan
7,6-Matau lebih akan menghantam Istanbul pada
tahun 2030.
Istanbul
terutama dikenal karena arsitekturnya yang berasal dari era Bizantium dan
Utsmaniyah, namun bangunan-bangunannya mencerminkan berbagai bangsa dan
kerajaan yang pernah memerintah kota ini. Contoh-contoh arsitektur Romawi dan
Genoa tetap terlihat di Istanbul, berdampingan dengan arsitektur Utsmaniyah.
Tidak ada satu pun arsitektur periode Yunani klasik yang
masih terlestarikan hingga sekarang, namun arsitektur Romawi telah terbukti
lebih tahan lama. Obeliskyang didirikan oleh Theodosius I di Hipodrom Konstantinopel masih
terlihat di Lapangan Sultanahmet, dan suatu bagian dari Akuaduk
Valens—dibangun pada akhir abad ke-4—masih bertahan dengan kondisi
relatif utuh di tepi barat Distrik Fatih. Kolom Konstantinus, yang didirikan pada tahun
330 M untuk menandai ibukota Romawi yang baru ini, berada tidak jauh dari
Hipodrom tersebut.
Arsitektur Bizantium awal mengikuti
model kubah dan lengkungan dari Romawi klasik, kendati ada perbaikan pada
elemen-elemen ini, sebagaimana terlihat pada Gereja Santo Sergius dan Bacchus. Gereja
Bizantium tertua yang masih terlestarikan di Istanbul—meski dalam rupa
reruntuhan—adalah Biara Stoudios (kemudian diubah menjadi
Masjid İmrahor), dibangun pada tahun 454. Setelah merebut Konstantinopel
kembali pada tahun 1261, kaum Bizantium memperbesar dua bagunan gereja terpenting
yang masih ada hingga sekarang, yakni Gereja Chora dan Gereja Pammakaristos. Puncak arsitektur
Bizantium, dan salah satu struktur paling ikonik di Istanbul, adalah Hagia Sophia.
Dengan kubah berdiameter
31 meters (102 ft), Hagia Sophia berdiri sebagai katedral terbesar di
dunia selama berabad-abad, kemudian diubah menjadi masjid, dan sekarang menjadi
museum.
Komentar
Posting Komentar