Kebun dalam pengertian di Indonesia adalah sebidang lahan,
biasanya di tempat terbuka, yang mendapat perlakuan tertentu oleh manusia, khususnya sebagai tempat tumbuh tanaman. Pengertian kebun bersifat umum karena lahan yang
ditumbuhi tumbuhan secara liar juga dapat disebut kebun, asalkan berada di
wilayah permukiman. Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan dari hutan dilihat
dari jenis dan kepadatan tumbuhannya. Dalam ungkapan sehari-hari, kebun sering
kali digunakan untuk menyebut perkebunan (seperti "kebun karet" atau
"kebun kelapa") terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak
diusahakan secara intensif komersial. Kata kebun juga dipakai untuk
menyebut pekarangan dan taman.
Kebun dapat merupakan suatu pekarangan, namun tidak selalu demikian.
Keseluruhan atau sebagian kebun dapat ditata menjadi taman.
Kebun dapat dipadankan secara baik
dengan orchard dalam bahasa Inggris. Kebun dengan pengertian demikian adalah suatu
usaha pertanaman pohon atau semak secara
monokultur, tetapi bukan terna, untuk menghasilkan bahan pangan. Lahan
bagi kebun demikian ini telah dikenal sejak dulu, seperti kebun pala di Maluku dan berbagai kebun buah-buahan di berbagai tempat
di Nusantara (seperti kebun durian, duku, rambutan, dan salak).
Kebun dalam pengertian di Indonesia biasanya tidak memiliki sistem budidaya
yang intensif dan sekadar menjadi tempat untuk menumbuhkan tanaman serta
pengumpulan hasil panen. Tidak ada fasilitas penyortiran atau pengemasan yang
tersedia di lahan tersebut. Di luar negeri, kebun apel, jeruk, pisang, dan zaitun diusahakan secara intensif dan
dapat dikatakan sebagai perkebunan.
Toko atau kedai adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi
kegiatan perdagangan dengan jenis benda atau barang yang khusus, misalnya toko buku, toko buah,
dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah "toko" sesungguhnya
hampir sama dengan "kedai" atau "warung". Akan tetapi pada
perkembangan istilah, kedai dan warung cenderung bersifat tradisional dan
sederhana, dan warung umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan
minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan mewah dan modern dalam
arsitektur bangunannya daripada warung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang yang
dijual dan proses transaksinya.
Komentar
Posting Komentar